Tahun 2004, WHO memperkirakan 750.000 - 1.500.000 bayi digugurkan di Indonesia setiap tahunnya. Aborsi. Sepuluh tahun kemudian, 2014, angkanya lebih gila lagi, 2,5 juta per tahun. Dan separuh pelaku aborsi adalah remaja.
Statistik aborsi ini mengerikan sekali. Kita tidak suka membicarakannya, kita menghindar membuka boroknya, sungkan, tidak tertarik, atau malah jengah, tapi setiap hari, 700 janin bayi digugurkan di seluruh Indonesia. Kita kira jaman jahiliyah dulu sudah mengerikan? Tidak. Kita lebih kejam, sadis, ketika 2,5 juta janin dibunuh, dikeluarkan paksa dari Ibunya setiap tahun.
Well yeah, itu betul, boleh jadi memang ada aborsi yang "masuk akal", seperti korban pemerkosaan, atau aborsi yang harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Ibu, tapi angka ini kecil sekali. Sisanya adalah simpel aborsi karena hubungan lawan jenis yang bablas. Catat loh, separuh lebih pelakunya adalah remaja, bayangkan sendiri 1,2 juta lebih remaja Indonesia, datang ke klinik aborsi / dukun / minum obat, dll agar bayi yang dikandungnya tewas, kemudian dikeluarkan. Apakah kita peduli dengan data statistik ini? Atau tutup mata, bodo amat, yang penting bukan urusan saya?
Ayolah, 10 tahun dari sekarang, angka ini jelas tidak akan turun, malah tumbuh semakin tinggi. Maka pedulilah sedikit. Jaga anak-anak kita dari pergaulan bebas, lindungi mereka dari, kecil-kecil, baru SMP sudah asyik pacaran. Sudah berani pegang2 tangan, pangku2an, mojok di sana-sini. Baru SMP, SMA, sudah seperti suami-istri, mudah sekali melakukan apapun yang mereka inginkan.
Pun, jika kalian remaja, jauhilah pergaulan bebas. Boleh jatuh cinta? Tentu saja boleh. Namanya juga remaja, mudah kagum, mudah terpesona. Tapi mending mengurus sekolah. Mending habiskan waktu bersama keluarga, teman2 terbaik. Terus fokus belajar, biar masa depan kita cerah. Urusan ini berbahaya sekali, karena sekali kalian coba-coba, iseng, tertarik, persis seperti terperosok, kalian bisa jatuh ke jurang pergaulan bebas dalam sekali.
2,5 juta janin bayi dibunuh setiap tahunnya di Indonesia. Tidak perlu ditambahi dengan bayi-bayi kalian, bayi-bayi teman, kerabat, tetangga. Mari saling menasehati.
Sumur: #TereLiye
Sumur: #TereLiye
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon